TELAAH JURNAL
Nama : Siti Hojijah
NIM : 2224220010
Kelas : 3A
Jurnal 1
- Judul Artikel
“Terrestrial and Aquatic Food Webs: Interlinking the Food Webs”
Secara jelas menyampaikan topik penelitian yang dibahas, yaitu perbedaan dan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di ekosistem darat dan akuatik. Namun, judul ini tidak menyebutkan pendekatan penelitian yang digunakan, sehingga pembaca tidak mendapatkan informasi tentang metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
- Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dalam jurnal ini adalah pentingnya memahami perbedaan dan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di ekosistem terestrial dan akuatik serta dampak aktivitas manusia terhadap kedua ekosistem tersebut. Penelitian ini menyoroti bahwa perubahan dalam satu spesies akibat aktivitas manusia dapat menyebabkan dampak pada seluruh rantai makanan. Jurnal ini juga menekankan bahwa terdapat perbedaan dalam pola aliran energi dan transfer di ekosistem darat dan akuatik, serta pentingnya memahami penyebab variasi sistematis antar ekosistem. Latar belakang masalah ini menunjukkan urgensi untuk memahami perbedaan dan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di kedua ekosistem ini serta dampaknya terhadap keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan.
- Tujuan
Untuk menyelidiki perbedaan dan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di ekosistem darat dan akuatik. Bertujuan untuk menjelaskan pola aliran energi dan transfer dalam kedua ekosistem tersebut, serta untuk memahami dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem tersebut dan mengilustrasikan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di kedua ekosistem melalui contoh konkret, seperti dampak beavers terhadap habitat kelelawar dan peran hutan riparian dalam menyediakan habitat bagi organisme akuatik.
- Prosedur Penelitian
Melibatkan analisis perbedaan dalam pola aliran energi dan transfer di ekosistem darat dan akuatik, serta keterkaitan antara keduanya. Mencakup analisis komposisi asam lemak dalam jaring-jaring makanan di kedua ekosistem. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pengumpulan data lapangan, analisis laboratorium, dan pemodelan komputasi untuk memahami perbedaan dalam pola aliran energi dan transfer di kedua ekosistem tersebut dan melibatkan survei dan observasi terhadap organisme dan interaksi mereka di kedua ekosistem untuk memahami dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem tersebut.
- Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel penelitian ini adalah bahwa pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di ekosistem darat dan akuatik sangat penting untuk konservasi dan pengelolaan ekosistem secara keseluruhan. Artikel ini juga menyoroti dampak aktivitas manusia terhadap kedua ekosistem dan menekankan perlunya memahami penyebab variasi sistematis antar ekosistem. Selain itu, jurnal ini mengilustrasikan keterkaitan antara jaring-jaring makanan di kedua ekosistem melalui contoh konkret, seperti dampak beavers terhadap habitat kelelawar dan peran hutan riparian dalam menyediakan habitat bagi organisme akuatik. Artikel ini juga membahas perbedaan dalam siklus nutrien dan dinamika pemulangan antara kedua ekosistem.
Daftar Pustaka : Ali, A. & Nayyar, B.G. (2022). Terrestrial and Aquatic Food Webs: Interlinking the Food Webs. Journal of Ecosystem & Ecography, 12 (9), 2-5.
Jurnal 2
- Judul Artikel
“Predator and detritivore niche width helps to explain biocomplexity of experimental detritus-based food webs in four aquatic and terrestrial ecosystems”.
Kelebihan dari judul jurnal tersebut mencakup berbagai topik terkait ekologi makanan, termasuk teori kompetisi dan kerangka kerja jaring-jaring makanan. Selain itu, judul tersebut juga mencakup keterkaitan antara kualitas sumber daya dan kendala stoikiometri dalam fungsi ekosistem sungai. Selain itu, judul tersebut juga membahas tentang struktur trofik berbasis isotop stabil dan aplikasinya dalam ekologi invasi.. Namun kekurangan dari judul tersebut adalah tidak adanya fokus yang jelas pada topik tertentu. Judul tersebut mencakup berbagai aspek ekologi makanan tanpa memberikan penekanan pada topik spesifik yang akan dibahas dalam jurnal tersebut.
- Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah jurnal tersebut adalah untuk mengeksplorasi pengaruh lebar niche detritivore dan predator terhadap struktur topologis jaring-jaring makanan yang terkait dengan serasah di ekosistem akuatik dan terestrial. Studi ini bertujuan untuk memahami perbedaan dan kesamaan struktural antara jaring-jaring makanan detritus di kedua tipe ekosistem tersebut, serta untuk memberikan bukti tentang peran sentral lebar niche dalam menentukan struktur jaring-jaring makanan berbasis detritus. Penelitian ini juga mencoba untuk mengidentifikasi sumber perbedaan yang mungkin terjadi di dalam dan antara kedua tipe ekosistem tersebut. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan jaring-jaring makanan berbasis detritus dan menjelajahi pengaruh lebar niche detritivore dan predator terhadap topologi web di habitat akuatik dan terestrial.
- Tujuan
Untuk mengeksplorasi pengaruh lebar niche detritivore dan predator terhadap struktur topologis jaring-jaring makanan yang terkait dengan serasah di ekosistem akuatik dan terestrial. Penelitian ini juga mencoba untuk mengidentifikasi sumber perbedaan yang mungkin terjadi di dalam dan antara kedua tipe ekosistem tersebut.
- Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan di ladang jagung percobaan di dekat Lleida, Spanyol, yang dikelilingi oleh ladang terbengkalai. Enam belas petak telah dibudidayakan dengan tiga varietas jagung berbeda dan siklus tanam yang berbeda. Pengambilan sampel makroinvertebrata dan detritus dilakukan pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2008 di tepi dan tengah lahan. Setiap ekosistem memiliki jumlah lokasi pengambilan sampel yang bervariasi berdasarkan ukuran habitat, habitat fisik, dan pasokan sumber daya. Sampel detritus diinkubasi dengan spora dari delapan spesies jamur saprofit dominan. Ergosterol digunakan sebagai penanda massa jamur pada detritus. Kandungan organik detritus, sedimen curah, dan tanah dievaluasi setelah pengeringan dan pembakaran. Analisis isotop stabil digunakan untuk menentukan hubungan trofik dan penggunaan sumber daya makroinvertebrata. Model SIAR digunakan untuk memperkirakan proporsi sumber makanan. Hubungan predator-mangsa dan sumber daya detritivore-basal dievaluasi berdasarkan keberadaan spesies dalam makanan atau pada petak serasah jamur. Data dianalisis menggunakan metode statistik, termasuk nilai tendensi sentral dan interval kredibilitas, untuk menilai hubungan trofik dan lebar relung spesies.
- Kesimpulan
Lebar niche detritivore dan predator memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur jaring-jaring makanan berbasis detritus di ekosistem akuatik dan terestrial. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan struktural dan kesamaan antara jaring-jaring makanan detritus di kedua tipe ekosistem tersebut, dan memberikan bukti tentang peran sentral lebar niche dalam menentukan struktur jaring-jaring makanan berbasis detritus. Hasil penelitian ini juga menyoroti perbedaan dalam dinamika komunitas dan struktur jaring-jaring makanan antara ekosistem akuatik dan terestrial. Studi ini memberikan bukti tentang pentingnya ceruk lebar dalam menentukan struktur jaring-jaring makanan dan menyarankan bahwa kendala optimasi makanan mungkin menjadi penjelasan mekanistik umum untuk kompleksitas jaring-jaring makanan di berbagai ekosistem.
Daftar Pustaka : Rossi, L., Antonella, L., Pasquale, C., Edoardo, C. & Maria, L.C. (2015). Predator and detritivore niche width helps to explain biocomplexity of experimental detritus-based food webs in four aquatic and terrestrial ecosystems. Ecological Complexity, 23, 14–24
Jurnal 3
- Judul Artikel
”Food Chains and Food Webs in Aquatic Ecosystems”
Kekurangan dari judul jurnal adalah kurangnya spesifikasinya terkait topik yang dibahas. Sebuah judul yang lebih spesifik dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi jurnal tersebut. Namun, kelebihannya adalah judul ini memberikan gambaran umum tentang topik yang dibahas, sehingga dapat menarik perhatian pembaca yang tertarik pada topik ekologi perairan. Ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk menarik minat pembaca yang lebih luas terhadap topik tersebut.
- Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah jurnal tersebut adalah pentingnya pemahaman terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem akuatik, serta metode dan teknologi yang digunakan untuk mempelajarinya. Artikel tersebut juga menyoroti temuan dari enam studi empiris yang difokuskan pada efek faktor lingkungan terhadap organisme dalam ekosistem akuatik. Studi-studi tersebut mengkonfirmasi kegunaan metode seperti analisis isotop, DNA barcoding, dan DNA lingkungan untuk pemantauan biologis dan penilaian ekosistem. Artikel tersebut juga menekankan perlunya pendekatan teoritis dan komputasional lebih lanjut untuk mengkarakterisasi secara kuantitatif interaksi antara spesies dan struktur ekosistem.
- Tujuan
Tujuan jurnal tersebut adalah untuk menyajikan pentingnya pemahaman terhadap rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem akuatik, serta untuk menyoroti temuan dari studi empiris yang fokus pada efek faktor lingkungan terhadap organisme dalam ekosistem akuatik. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk menekankan kegunaan metode seperti analisis isotop, DNA barcoding, dan DNA lingkungan untuk pemantauan biologis dan penilaian ekosistem, serta perlunya pendekatan teoritis dan komputasional lebih lanjut untuk mengkarakterisasi secara kuantitatif interaksi antara spesies dan struktur ekosistem.
- Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam jurnal ini melibatkan studi empiris yang difokuskan pada efek faktor lingkungan terhadap organisme dalam ekosistem akuatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis isotop, DNA barcoding, dan DNA lingkungan untuk pemantauan biologis dan penilaian ekosistem. Selain itu, penelitian ini juga mencakup penggunaan teknik-teknik baru seperti DNA barcoding dan analisis DNA untuk pemantauan biologis dan penilaian ekosistem. Studi-studi ini juga menyoroti perlunya pendekatan teoritis dan komputasional lebih lanjut untuk mengkarakterisasi secara kuantitatif interaksi antara spesies dan struktur ekosistem.
- Kesimpulan
Artikel ini menekankan pentingnya memahami rantai makanan dan jaring makanan di ekosistem perairan serta metode yang digunakan untuk mempelajarinya. Laporan ini menyoroti temuan enam studi empiris yang berfokus pada dampak faktor lingkungan terhadap organisme di ekosistem perairan, yang menegaskan kegunaan metode seperti analisis isotop, barcode DNA, dan DNA lingkungan untuk pemantauan biologis dan penilaian ekosistem. Selain itu, artikel ini membahas perlunya pendekatan teoretis dan komputasi lebih lanjut untuk mengkarakterisasi interaksi antar spesies dan struktur ekosistem secara kuantitatif. Hal ini juga mengeksplorasi efek suhu, seng makanan, ekstrak asap rokok, dan herbisida pada organisme yang berbeda, serta penggunaan kode batang DNA untuk mengidentifikasi pola makan ikan karnivora air tawar dan menilai distribusi spasial organisme akuatik. Lebih jauh lagi, menyelidiki penggunaan metabarcoding DNA lingkungan untuk pengambilan sampel air dan membandingkannya dengan identifikasi mikroskopis konvensional.
Daftar Pustaka : Kwak, I.S. & Park, Y.S. (2020). Food Chains and Food Webs in Aquatic Ecosystems. Applied Science, 10, 2-5.