Jurnal 1 (Ekosistem Laut)
Identitas Jurnal:
Judul |
: |
Akibat Pencemaran Mikroplastik di Ekosistem Laut terhadapZooplankton : Review |
Penulis |
: |
Mardiyana, Ari Kristiningsih |
Nama Jurnal,Volume dan Tahun |
: |
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol.2 No.01 Maret 2020 |
Berdasarkan analisis dari penelitian ini didapatkan bahwamikroplastik yang termakan oleh zooplankton memberikanbanyak pengaruh, yaitu memberikan Akibat negatif baik untukzooplankton itu sendiri maupun untuk ekosistem. Akibatmikroplastik pada zooplankton mengganggu fekunditascontohnya adalah Copepoda yang terpapar mikroplastik dalamjangka waktu yang lama akan memproduksi telur dengan ukuranyang lebih kecil dan tingkat penetasannya berkurang, dan kapasitas makan, mengganggu sistem pencernaan, kandunganfesesnya serta memberikan efek akut dan kronis, dimana sepertihalnya Akibat mikroplastik yang masuk ke dalam tubuhzooplankton menyebabkan kinerja fisiologi berkurang, fesesnyamengandung mikroplastik dan memungkinkan terjadinyatransfer kontaminan ke predator, dan Keberadaannya dalamtubuh zooplankton dapat mengganggu sistem fisiologi tubuhnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwaMikroplastik yang saat sudah banyak tersebar di perairan lautakibat aktivitas manusia banyak menyebabkan Akibat negatifuntuk biota-biota yang ada di laut. Salah satu biota yang terAkibat mikroplastik adalah zooplankton. Mikroplastik yang masuk ke zooplankton bisa menyebabkan penurunan fungsifisiologis zooplankton, bahkan menyebabkan efek yang kronis. Zooplankton memiliki fungsi penting dalam ekologi, sehinggasangat besar kemungkinannya terjadi transfer mikroplastikmelalui rantai makanan bahkan bisa masuk ke tubuh manusiamelalui rantai makanan atau jaring makanan. Karena sepertiyang diketahui bahwa zooplankton memiliki fungsi pentingdalam suatu perairan terutama dalam rantai makanan, organismeini adalah konsumen I yang memainkan fungsi utama dalammenjembatani transfer energi dari produsen utama (fitoplankton) ke makhluk hidup pada tingkat trofik yang lebih tinggi (ikan dan udang), dan apabila zooplankton memakan makanan yang tidaksehat hal ini akan mempengaruji predator atau yang memakanzooplankton nantinya..
Jurnal 2 (Ekosistem Mangrove)
Identitas Jurnal:
Judul |
: |
Pemanfaatan Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat UntukBiota Laut |
Penulis |
: |
Enni Halimatusa’diyah , Syahro Raihan Tika , Rizki Putri Ananda , Nur Afifah Suwanda , Aldi Suhendra Ika Julpia , May Sarah Tanjung , City Qurnia Sari Pohan , Sarah Hulu , Putri Fatmaya , dan Pooja Hujaibah |
Nama Jurnal,Volume dan Tahun |
: |
JURNAL BIOSENSE Vol. 05 No. 2, Desember 2022 |
Berdasarkan analisis studi literatur diketahui bahwa hutanmangrove Belawan Sicanang belum dikelola dengan baik. Terdapat tumpahan minyak yang cukup banyak di pesisir laut. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menganalisispemanfaatan ekosistem hutan mangrove sebagai habitat untukbiota laut. bawah air, akar mangrove ditumbuhi oleh epibionseperti tunicates, sponge, alga, dan bivalvia.
Bagian substrat lunak di mangrove membentuk habitat berbagai spesies infaunal dan epifaunal, sedangkan ruang antaraakar menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi fauna motil seperti udang, kepiting dan ikan. Sampah-sampah atauserahah mangrove berubah menjadi detritus, yang sebagianmendukung jaring-jaring makanan mangrove. Dimana Plankton, alga epifit, dan mikrofitobentos juga merupakan dasar pentingbagi jaring – jaring makanan mangrove, Pada rantai makanantidak langsung atau rantai detritus ini melibatkan lebihbanyakorganisme. !ertindak sebagai produsen adalah mangrove yang akan menghasilkan serasahyang berbentuk daun, ranting, dan bunga yang jatuh ke perairan. Selanjutnya serasah ini akanterurai oleh detrivor / pengurai. Detritus yang mengandungsenyawa organic kemudian akan dimakan oleh crustacea, bacteria, alga, dan mollusca yang bertindak sebagai konsumentingkat satu. 0husus untuk bacteri dan alga akan dimakanprotzoa sebagai konsumen tingkatdua. Protozoa ini kemudianakan dimakan oleh amphipoda sebagai konsumen tingkat tiga. Kemudian baik crustacea ataupun amphipoda ini dimakan oleh ikan kecil.
Karena kelimpahan makanan dan tempat tinggal yang tinggi, dan tekanan predasi yang rendah, mangrove membentukhabitat yang ideal untuk berbagai spesies hewan, selamasebagian atau seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian, mangrove dapat berfungsi sebagai habitat pembibitan bagispesies kepiting, udang dan ikan (yang penting secarakomersial), dan mendukung populasi ikan dan perikanan lepaspantai. Bukti keterkaitan antara mangrove dan habitat lepaspantai oleh migrasi hewan masih langka, tetapi sangat dibutuhkan untuk tujuan pengelolaan dan konservasi.
Kesimpulan memaparkan bahwa hutan mangrove memilikiberbagai macam manfaat bagi biota laut. Biota-biota laut tentumemerlukan rumah atau yang bisa disebut dengan habitat untukmelangsungkan kelangsungan hidup, seperti tempatperlindungan, bertelur, dan sebagainya, serta sebagai tempatberlangsungnya jarring-jaring makanan.
Jurnal 3 (Ekosistem Lamun)
Identitas Jurnal:
Judul |
: |
Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Ekosistem Lamun DiPaciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur |
Penulis |
: |
Diana Arfiatia, Endang Yuli Herawatia, Nanik Retno Buwonoa, Aminuddin Firdausa, Muhklas Shah Winarnoa, dan AsthervinaWidyastami Puspitasaria |
Nama Jurnal,Volume dan Tahun |
: |
Journal of Fisheries and Marine Research Vol.3 No.1 (2019) 1-7 |
Makrozoobentos merupakan kelompok bentos berupahewan yang berukuran makro dan memiliki fungsian pentingdalam ekosistem perairan sebagai biota kunci dalam jaringmakanan dan agen degradasi bahan organic, pada penelitian iniditemukan 3 filum organisme, yaitu Mollusca, Echinodermata, dan Annelida. makrozoobentos merupakan organisme pentingdalam sebuah ekosistem, makrozoobentos ini berfungsi sebagaibiota kunci dalam sebuah jarring- jaring makanan karenakehadirannya sebagai suspension feeder, detritivore, predator ataupun hidupnya sebagai parasit. Makrozoobentos berfungsidalam proses mineralisasi sedimen dan juga dalam proses siklusmaterial organik serta sebagai penyeimbangan kondisi nutrisilingkungan. Fungsi utama makrozoobentos adalah sebagai agendecomposer materi organic. Dalam sebuah rantai makanan, makrozoobentos berfungsi sebagai konsumen primer yang memakan fitoplankton dan alga, dan ada juga yang memakanbakteri. Ada beberapa makrozoobentos memakan daun yang masuk ke dalam air, sehingga fungsi ini sangat penting untukmengendalikan sampah-sampah biologis.
Sampel makrozoobentos diamati dengan menggunakantransek saat air laut surut di tiga stasiun yang telah ditentukan. Stasiun 1 merupakan wilayah tempat bersandarnya kapal; stasiun 2 adalah daerah dekat pemukiman penduduk dan stasiun3 di dekat daerah pembenihan ikan atau udang. Hasil penelitianditemukan 3 filum organisme, yaitu Mollusca, Echinodermata, dan Annelida. Kelimpahan makrozoobentos di tiga stasiunberkisar 486-608 ind/m2, dengan indeks keanekaragaman (H’) sedang (1,68-1,71), indeks keseragaman (E) tinggi (0,70-0,73) dan indeks dominasi (C) rendah (0,23-0,25) dengan kelimpahanrelatif tertinggi yaitu pada gastropoda Cerithium granosum dan tidak ditemukan makrozoobenthos yang mendominasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaperlu adanya pemantauan dan penyuluhan bagi warga sekitarlingkungan pantai agar ketersediaan makrozoobentos tersebuttetap lestari.