
Play Text-to-Speech:
I. Ringkasan Eksekutif
PT Chandra Asri Group telah mengukuhkan posisinya sebagai penyedia solusi kimia dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Indonesia sebagai objek vital nasional.1 Perusahaan ini mengoperasikan kompleks petrokimia terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, termasuk satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia.1 Dalam pasar domestik, Chandra Asri memegang pangsa pasar yang signifikan untuk olefin (sekitar 50%), polietilena (sekitar 40%), dan polipropilena (sekitar 32%), menjadikannya pemain dominan dalam lanskap petrokimia Indonesia.2
Perusahaan-perusahaan yang sebanding dengan Chandra Asri dapat dikategorikan secara luas menjadi produsen petrokimia utama Indonesia dengan kehadiran pasar yang substansial dan raksasa petrokimia regional dengan ikatan strategis atau operasi signifikan di Asia Tenggara. Di antara para pesaing utama di Indonesia adalah PT Kilang Pertamina Internasional (melalui anak perusahaannya PT Trans Pacific Petrochemical Indotama – TPPI), PT Asahimas Chemical, PT Lotte Chemical Titan Nusantara, dan PT Polytama Propindo. Di tingkat regional, SCG Chemicals, PTT Global Chemical, dan Thai Oil Group menonjol karena skala, operasi terintegrasi, dan hubungan langsung atau tidak langsung mereka dengan Chandra Asri.
Pasar petrokimia Indonesia ditandai oleh permintaan domestik yang kuat dan ketergantungan pada impor, menciptakan peluang besar bagi pemain lokal dan regional untuk memperluas kapasitas dan mendiversifikasi portofolio produk.2 Persaingan semakin ketat karena perusahaan-perusahaan berinvestasi besar-besaran pada fasilitas baru dan modernisasi untuk menangkap pertumbuhan ini dan mengurangi ketergantungan impor.3 Pasar juga dipengaruhi oleh volatilitas harga bahan baku global dan penekanan yang meningkat pada keberlanjutan dan kimia hijau.3
Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan kebutuhan strategis yang kuat bagi Chandra Asri dan para pesaingnya di Indonesia untuk secara agresif mengejar ekspansi kapasitas dan diversifikasi produk. Permintaan domestik yang tinggi, ditambah dengan ketergantungan impor, menunjukkan pasar yang besar dan belum terlayani. Status Chandra Asri sebagai “objek vital nasional” menggarisbawahi minat kuat pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor, menyelaraskan tujuan ekonomi nasional dengan strategi pertumbuhan perusahaan. Ini melampaui persaingan pasar semata; ini menjadi komponen penting dari keamanan ekonomi nasional dan swasembada industri, mendorong investasi signifikan di dalam negeri.
Kehadiran raksasa regional seperti Siam Cement Group (SCG Chemicals) dan Thai Oil Group sebagai pemegang saham signifikan di Chandra Asri menunjukkan jalinan kompleks aliansi strategis dan dinamika kompetitif yang melampaui batas negara.2 Investasi ini bukanlah pasif. Ini berarti bahwa menjadi “setara” mungkin tidak hanya berarti persaingan langsung di Indonesia tetapi juga melibatkan penyelarasan strategis, usaha patungan, dan kepentingan pasar bersama di seluruh Asia Tenggara. Investasi ini bisa menjadi strategi yang disengaja oleh pemain regional untuk memanfaatkan pasar Indonesia yang tumbuh pesat, memanfaatkan dominasi domestik Chandra Asri yang mapan, dan berpotensi memengaruhi rantai pasokan regional. Hal ini mengubah lanskap kompetitif dari pasar nasional yang terisolasi menjadi permainan strategis regional yang lebih terintegrasi.
II. Chandra Asri: Profil Pemimpin Petrokimia
Gambaran Umum Perusahaan
Chandra Asri Group diposisikan sebagai penyedia solusi kimia dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara.1 Definisi luas ini menyoroti cakupan bisnisnya yang beragam di luar sekadar bahan kimia. Perusahaan ini memegang status “objek vital nasional” dari pemerintah Indonesia, menggarisbawahi kepentingannya yang krusial bagi berbagai sektor dalam ekonomi nasional.1 Status ini sering kali disertai dengan keuntungan strategis dan dukungan pemerintah.
Chandra Asri mengoperasikan kompleks petrokimia terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, yang secara khusus mencakup Naphtha Cracker pertama dan satu-satunya di Indonesia.1 Integrasi ini memberikan efisiensi operasional yang signifikan, fleksibilitas bahan baku, dan keunggulan kompetitif. Perusahaan ini didukung oleh pemegang saham yang kuat dan berpengaruh: Barito Pacific Group (46,34%), Siam Cement Group (30,57%), dan Thai Oil Group (15,00%).2 Ini adalah konglomerat regional besar yang menyediakan tidak hanya dukungan finansial tetapi juga keahlian industri, akses pasar, dan panduan strategis.
Chandra Asri memiliki Peringkat Risiko ESG “Risiko Rendah” (skor 17,7), menempatkannya di persentil 1 teratas dalam sub-industri Bahan Kimia Komoditas Global sebagaimana dinilai oleh Morningstar Sustainalytics.2 Ini menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan, yang semakin vital untuk menarik investor dan mempertahankan reputasi pasar yang positif.
Portofolio Produk dan Kapasitas Inti
Chandra Asri mengoperasikan rangkaian pabrik yang komprehensif, termasuk fasilitas Naphtha Cracker, Styrene Monomer, Butadiene, MTBE, dan Butene-1.2 Perusahaan ini menawarkan beragam produk dan diakui sebagai produsen dominan di Indonesia.2
Kapasitas Produksi Utama (berdasarkan data yang tersedia, terutama 2023/2024):
- Etilena: 900.000 ton/tahun 6
- Propilena: 490.000 ton/tahun 6
- Polietilena Densitas Tinggi (HDPE): 336.000 ton/tahun 7
- Polietilena Densitas Rendah Linear (LLDPE): 400.000 ton/tahun 7
- Styrene Monomer (SM): 340.000 ton/tahun 7
- Butadiene (BD): 137.000 ton/tahun 7
- Methyl Tertiary Butyl Ether (MTBE): 128.000 ton/tahun 7
- Butene-1: 43.000 ton/tahun 7
- Kapasitas Kimia Keseluruhan: Disebutkan sebagai “Y,2 MTPq” 1, menunjukkan kapasitas multi-juta ton per tahun.
Selain produksi kimia, Chandra Asri memiliki aset infrastruktur yang kuat, termasuk pembangkit listrik CCPP 120 MW, proyek atap surya, kapasitas pengolahan air yang signifikan (~5.000 lps), bendungan, dua dermaga, dan 72 tangki dengan total kapasitas 130 juta liter.2 Elemen-elemen infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung operasi terintegrasi dan proyek ekspansi di masa depan.
Dominasi Pasar di Indonesia
Chandra Asri menguasai pangsa pasar domestik yang besar (termasuk impor) untuk produk intinya:
- Olefin: sekitar 50% 2
- Polietilena: sekitar 40% 2
- Polipropilena: sekitar 32% 2
Fokus strategis perusahaan terutama pada pasar domestik, mengingat status Indonesia sebagai importir bersih produk petrokimia.2
Sorotan Kinerja Keuangan
- Total Aset: US$5.658,9 juta per 31 Desember 2024.8 Ini menunjukkan sedikit peningkatan (0,8%) dari tahun sebelumnya, mengindikasikan pertumbuhan aset yang berkelanjutan meskipun ada tantangan.
- Pendapatan Bersih: US$1.785,4 juta pada FY 2024, penurunan 17,4% dari FY 2023.8
- Laba (Rugi) Bersih untuk Tahun Berjalan: US$(57,3) juta pada FY 2024, memperlebar kerugian dari US$(31,5) juta pada FY 2023.8 Penurunan pendapatan dan laba bersih pada FY2024 terutama disebabkan oleh gangguan eksternal dalam penawaran dan permintaan, ditambah dengan dampak Pemeliharaan Turnaround (TAM) yang direncanakan.8
- EBITDA: US$76,055 juta pada FY 2024, lebih rendah dari FY 2023 karena TAM yang sedang berlangsung.8
Kinerja keuangan Chandra Asri yang mengalami penurunan pada FY2024 harus dipahami sebagai dampak strategis jangka pendek, bukan indikasi kelemahan fundamental. Pemeliharaan Turnaround yang direncanakan merupakan pengeluaran modal yang signifikan dan jeda operasional yang disengaja, yang bertujuan untuk efisiensi, keandalan, dan profitabilitas jangka panjang. Peningkatan total aset yang terjadi bersamaan, meskipun ada kerugian bersih, sangat menunjukkan investasi berkelanjutan dalam pertumbuhan dan infrastruktur (misalnya, kompleks petrokimia CAP2 yang direncanakan disebutkan dalam 2). Hal ini menunjukkan strategi investasi yang tangguh dan berorientasi ke depan, memperkuat komitmen perusahaan untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya dan memperluas kemampuannya, bahkan ketika menghadapi kondisi pasar yang menantang.
Kemitraan Strategis dan Inisiatif Pertumbuhan
Kemitraan secara eksplisit dinyatakan sebagai krusial untuk mendorong pengembangan dan inovasi berkelanjutan.1 Dukungan kuat dari pemegang saham utamanya (Barito Pacific Group, Siam Cement Group, Thai Oil Group) merupakan aset strategis yang signifikan.2 Chandra Asri terlibat dalam Usaha Patungan (JV) untuk Bisnis Jetty & Tank Farm (melalui RPU) dan Bisnis SSBR (melalui SRI), memperluas jangkauan operasional dan kemampuannya.2 Perusahaan ini mengejar strategi M&A terprogram bersama dengan ekspansi organik untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.1 Rencana masa depan termasuk pengembangan “kompleks petrokimia CAP2,” menunjukkan ambisi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan.2 Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Chandra Asri Group menerima penghargaan sebagai “Investasi Domestik Nilai Investasi Besar Terbaik (PMDN) I” pada Banten Investment Forum 2024.8
III. Mendefinisikan “Setara”: Kriteria untuk Analisis Komparatif
Menetapkan Tolok Ukur untuk Perbandingan
Untuk mengidentifikasi perusahaan yang “selevel atau setingkat” (setara atau sebanding) dengan Chandra Asri, analisis ini akan mempertimbangkan dimensi-dimensi utama berikut. Tolok ukur ini berasal langsung dari profil operasional Chandra Asri dan posisi pasarnya yang dinyatakan, dikombinasikan dengan metrik industri standar:
- Skala dan Ukuran: Ini mencakup total aset, pendapatan tahunan, dan kapasitas produksi kimia/petrokimia secara keseluruhan. Total aset Chandra Asri yang melebihi US$5,6 miliar 8 dan kapasitas kimia multi-juta ton per tahun 1 menetapkan tolok ukur kuantitatif yang tinggi.
- Posisi dan Dominasi Pasar: Kepemimpinan perusahaan dalam segmen produk tertentu (misalnya, olefin, poliolefin, aromatik) dan pangsa pasar domestik atau regionalnya merupakan indikator penting dari kedudukan kompetitif. Pangsa pasar olefin domestik Chandra Asri sebesar 50% 2 berfungsi sebagai titik referensi utama.
- Luas Portofolio Produk dan Integrasi: Keragaman produk petrokimia yang diproduksi, mulai dari hulu hingga hilir, dan tingkat integrasi operasional (misalnya, keberadaan naphtha cracker, integrasi kilang) adalah penting. Kompleks terintegrasi Chandra Asri, termasuk satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia 1, adalah karakteristik yang menentukan.
- Kepentingan Strategis dan Pengakuan Pemerintah: Status sebagai “objek vital nasional” atau dukungan pemerintah yang signifikan menunjukkan penyelarasan strategis dengan tujuan industri nasional dan potensi perlakuan atau dukungan preferensial.
- Jangkauan dan Fokus Geografis: Meskipun Chandra Asri terutama berfokus pada pasar domestik Indonesia yang tumbuh pesat, deskripsi dirinya sebagai “pemimpin Asia Tenggara” 1 menunjukkan pengaruh regional yang lebih luas. Perusahaan sebanding idealnya harus memiliki kehadiran yang kuat di Indonesia atau operasi regional substansial yang secara signifikan memengaruhi lanskap petrokimia Indonesia.
- Kesehatan Keuangan dan Kapasitas Investasi: Kemampuan untuk melakukan ekspansi skala besar, melewati gejolak pasar, dan mempertahankan operasi yang kuat, sebagaimana tercermin dalam metrik keuangan seperti pendapatan, profitabilitas, dan basis aset, adalah faktor komparatif yang penting.
Metodologi untuk Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Perusahaan Sebanding
- Pesaing Langsung di Indonesia: Mengidentifikasi perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang memproduksi produk petrokimia inti serupa (olefin, poliolefin, aromatik) dan secara aktif bersaing untuk pangsa pasar domestik.
- Pemain Regional dengan Kehadiran atau Pengaruh di Indonesia: Menganalisis perusahaan petrokimia multinasional atau regional besar yang memiliki investasi signifikan, kemitraan strategis, atau kehadiran pasar yang substansial di Indonesia atau wilayah Asia Tenggara yang lebih luas, sehingga memengaruhi dinamika kompetitif.
- Agregasi dan Normalisasi Data: Mengekstraksi dan membandingkan secara sistematis titik data kuantitatif seperti kapasitas produksi, angka keuangan (pendapatan, total aset, laba/rugi bersih), dan data pangsa pasar dari potongan-potongan riset yang disediakan. Jika angka numerik yang tepat untuk pesaing tidak tersedia, deskripsi kualitatif tentang skala dan posisi pasar mereka akan dimanfaatkan.
- Penilaian Kualitatif: Mengevaluasi kepentingan strategis, kemampuan teknologi, ambisi pertumbuhan, dan upaya keberlanjutan berdasarkan profil perusahaan, laporan investor, dan berita industri.
Konsep menjadi “setara” dengan Chandra Asri melampaui sekadar memiliki volume produksi yang serupa untuk bahan kimia tertentu atau persaingan langsung di semua lini produk. Ini mencakup kombinasi yang lebih luas dari kepentingan nasional strategis, sifat komprehensif dari kompleks petrokimia terintegrasi, skala keuangan yang signifikan, dan kepemimpinan dalam kategori produk inti. Oleh karena itu, “pesaing” mungkin termasuk perusahaan yang mendominasi segmen yang berbeda, tetapi sama vitalnya, dari industri kimia Indonesia (misalnya, aromatik, PVC, bahan kimia dasar), atau pemain regional yang skala dan investasi strategisnya (termasuk kepemilikan saham langsung di Chandra Asri) menjadikan mereka kekuatan berpengaruh dalam lanskap petrokimia Asia Tenggara yang lebih luas. Hal ini memperluas cakupan “pesaing” untuk mencakup mitra strategis dan pemain regional utama, bukan hanya pesaing produk langsung, yang mencerminkan sifat industri yang kompleks dan saling terkait.
IV. Perusahaan Indonesia Utama yang Sebanding dengan Chandra Asri
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) / PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)
Profil Perusahaan dan Kepentingan Strategis
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) adalah anak perusahaan krusial dari raksasa minyak dan gas milik negara Indonesia, Pertamina. Perusahaan ini mengelola enam kilang strategis dengan total kapasitas pengolahan yang substansial hingga 1 juta barel per hari.10 PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) adalah anak perusahaan kunci dalam grup Pertamina, yang secara aktif terlibat dalam sektor petrokimia dan energi.11 Pertamina memegang saham mayoritas sekitar 51% di TPPI per 2023-2024.11 TPPI memainkan peran strategis yang signifikan dalam rantai pasokan energi dan petrokimia nasional Indonesia, dengan mandat eksplisit untuk mendukung kebutuhan industri domestik dan mengurangi ketergantungan impor.11
Fokus Produk dan Kapasitas
Unit kilang KPI memproduksi berbagai produk petrokimia, termasuk Polytam (dari Unit Kilang III – Plaju) dan Paraxylene, Benzene, serta Lube Base Oil (dari Unit Kilang IV – Cilacap).10 Bisnis inti TPPI berpusat pada petrokimia aromatik, terutama paraxylene, benzene, orthoxylene, dan toluene, selain produk minyak bumi seperti bensin dan diesel.11 TPPI telah memulai proyek ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 30% menjadi 780.000 ton per tahun (berdasarkan konteks 2020).12 Secara khusus, perusahaan ini berencana memproduksi 280.000 ton paraxylene (dari konteks 2020).12 Kilang Cilacap Pertamina, satu-satunya kilang lain di Indonesia yang mampu memproduksi paraxylene, memiliki kapasitas yang lebih kecil yaitu 200.000 ton per tahun.12 Sebuah proyek “Kompleks Olefin” yang signifikan, yang dikelola oleh PT TPPI, secara ambisius ditargetkan untuk menjadi produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara, dengan fokus pada produk aromatik.10
Analisis Komparatif dengan Chandra Asri
- Skala & Integrasi: Meskipun Chandra Asri diakui sebagai produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia 2, Pertamina/TPPI mewakili konglomerat
minyak & gas dan petrokimia terintegrasi milik negara yang sangat besar. Ambisi TPPI yang dinyatakan untuk menjadi “produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara” 10 secara langsung memposisikannya sebagai penantang status Chandra Asri saat ini yang mengoperasikan “kompleks petrokimia terintegrasi terbesar di Asia Tenggara”.1 - Tumpang Tindih Produk: Kekuatan utama Chandra Asri terletak pada olefin dan poliolefin, sedangkan fokus inti TPPI adalah pada aromatik (paraxylene, benzene).2 Ini menunjukkan hubungan yang sebagian besar saling melengkapi dalam hal lini produk utama, meskipun kedua perusahaan secara fundamental berkontribusi pada tujuan menyeluruh Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor petrokimia.
- Strategi Pasar: Kedua perusahaan secara strategis vital bagi swasembada nasional Indonesia dalam petrokimia, didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan mandat pemerintah.2
TPPI, dengan dukungan kuat dari Pertamina yang merupakan BUMN, merupakan pesaing yang didorong secara strategis dan berpotensi mengganggu bagi Chandra Asri. Ekspansinya tidak hanya ditentukan oleh kekuatan pasar tetapi juga oleh kebijakan industri nasional. Dinamika ini dapat memberikan TPPI keuntungan dalam hal akses ke modal, sumber daya strategis, dan dukungan regulasi, yang berpotensi mengubah lanskap kompetitif secara signifikan dalam jangka panjang, terutama jika TPPI lebih lanjut mendiversifikasi portofolio produknya ke olefin dan poliolefin, secara langsung menantang segmen inti Chandra Asri.
PT Asahimas Chemical (ASC)
Profil Perusahaan
Didirikan pada tahun 1986, PT Asahimas Chemical (ASC) adalah perusahaan multinasional yang mengoperasikan pabrik Klor-Alkali-Vinil Klorida terintegrasi di Cilegon, Banten, Indonesia.15 Perusahaan ini merupakan produsen penting bahan kimia dasar yang esensial untuk berbagai industri hilir.15 Pemegang saham utama termasuk AGC (52,5%), Mitsubishi Corporation (11,5%), Rodamas (18%), dan Ableman Finance (18%).16
Produk dan Kapasitas Utama (data FY2018, mencerminkan ekspansi signifikan)
- Vinil Klorida Monomer (VCM): 900.000 ton/tahun (meningkat dari 400.000 ton pada 2016 dan 800.000 ton pada 2016 melalui debottlenecking).16 VCM adalah bahan baku penting untuk produksi PVC.
- Polivinil Klorida (PVC): 550.000 ton/tahun (meningkat dari sebelumnya 150.000 ton/tahun).16
- Soda Kaustik: 700.000 ton/tahun (meningkat dari sebelumnya 350.000 ton/tahun).16
- Produk lain termasuk Etilena Diklorida (EDC).16
Posisi Pasar dan Diferensiasi
ASC adalah pemimpin pasar yang diakui di Indonesia untuk produk Klor-Alkali dan PVC, memasok berbagai industri hilir.15 Fokus khusus pada VCM dan PVC secara jelas membedakannya dari penekanan utama Chandra Asri pada olefin dan poliolefin, menunjukkan hubungan yang sebagian besar saling melengkapi daripada bersaing secara langsung dalam lini produk inti mereka. AGC Group, pemegang saham utama ASC, secara aktif memprioritaskan dan memperluas bisnis Klor-Alkali dan PVC di Asia Tenggara untuk memenuhi permintaan regional yang terus meningkat.16 Yang penting, Lotte Chemical Indonesia mengamankan kontrak pasokan etilena 10 tahun dengan ASC untuk sekitar 150.000 ton/tahun, dimulai Juli 2025 17, menyoroti ketergantungan antar-perusahaan dan ekosistem kolaboratif dalam sektor petrokimia Indonesia.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCT)
Profil Perusahaan
Lotte Chemical Titan adalah produsen petrokimia terkemuka di Asia Tenggara, diakui sebagai produsen poliolefin standalone pertama di Malaysia dan produsen olefin dan poliolefin terintegrasi terbesar di Malaysia.18 Perusahaan ini mengoperasikan 3 pabrik di Merak, Indonesia, dan 12 pabrik di Johor, Malaysia.18 PT. Lotte Chemical Titan Tbk [FPNI] adalah entitas yang terdaftar di bursa Indonesia, memegang 99,85% saham di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.19
Fokus Produk dan Kapasitas (operasi Indonesia)
- High Density Polyethylene (HDPE): 250.000 ton/tahun.20
- Linear Low Density Polyethylene (LLDPE): 200.000 ton/tahun.20
- Total kapasitas nominal untuk HDPE dan LLDPE di Indonesia adalah 450 KTA.21
- Secara grup (termasuk operasi Malaysia), Lotte Chemical Titan memiliki total kapasitas produksi 3.568 KTA untuk olefin, poliolefin, dan produk terkait lainnya.18
Gambaran Keuangan (per Maret 2025)
- Pendapatan 12 bulan terakhir (TTM): US$1,55 miliar.22
- Total Aset: US$5,26 miliar.22
- Kapitalisasi Pasar: US$253 juta (per Juli 2025).22
Perbandingan dengan Chandra Asri
Lotte Chemical Titan Nusantara adalah pesaing langsung dan signifikan bagi Chandra Asri dalam segmen poliolefin, khususnya polietilena (HDPE, LLDPE). Meskipun Chandra Asri saat ini memegang pangsa pasar domestik yang lebih besar untuk polietilena (40% menurut 2) dibandingkan dengan kontribusi langsung LCT terhadap pasokan, kapasitas regional LCT yang substansial dan operasi terintegrasinya 18 menjadikannya pesaing yang tangguh. Kedua perusahaan memainkan peran krusial dalam memasok poliolefin ke pasar Indonesia, menyoroti persaingan regional yang intens dalam kategori produk ini. Pengurangan saham LCT baru-baru ini dalam usaha patungan di Indonesia 17 mungkin menandakan evaluasi ulang strategis, tetapi perjanjian pasokan etilena yang berkelanjutan dengan ASC 17 menegaskan peran aktifnya yang berkelanjutan di pasar kimia Indonesia.
PT Polytama Propindo
Profil Perusahaan
PT Polytama Propindo adalah produsen polipropilena (PP) utama di Indonesia.23 Kepentingan strategisnya telah meningkat secara signifikan karena Pertamina, melalui anak perusahaannya PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro), meningkatkan kepemilikan sahamnya di Polytama dari 80% menjadi 92% 24, secara efektif menjadikannya entitas yang dikendalikan negara.
Fokus Produk dan Kapasitas
Polytama memproduksi polipropilena dengan merek dagang Masplene® yang terkenal.23 Kapasitas PP-nya adalah 260.000 ton/tahun pada tahun 2019, dengan rencana ekspansi menjadi 300.000 ton/tahun pada akhir tahun itu.25 Yang krusial, Polytama telah menerima mandat untuk menggandakan kapasitas produksinya dari 300.000 KTA menjadi 600.000 KTA yang ambisius, dengan tujuan eksplisit untuk menjadi “produsen resin PP terbesar di Indonesia”.24
Gambaran Keuangan (2022)
- Total Penjualan: US$271,6 juta.24
- Total Aset: US$406,7 juta.24
Perbandingan dengan Chandra Asri
Polytama adalah pesaing langsung dan semakin intensif bagi Chandra Asri khususnya dalam segmen polipropilena. Sementara Chandra Asri saat ini memegang 32% pangsa pasar domestik untuk polipropilena 2, rencana ekspansi agresif Polytama menjadi 600.000 KTA 24, didukung oleh Pertamina, secara langsung menantang dominasi Chandra Asri yang ada di pasar produk khusus ini. Ekspansi ini menandakan pergeseran besar dalam lanskap kompetitif PP domestik. Chandra Asri saat ini memegang pangsa pasar 32% yang signifikan di pasar polipropilena Indonesia.2 Dalam tantangan langsung, Polytama Propindo, yang kini mayoritas dimiliki negara, telah secara terbuka menyatakan tujuannya untuk menjadi “produsen resin PP terbesar di Indonesia” dengan menggandakan kapasitasnya dari 300.000 KTA menjadi 600.000 KTA.24 Data ini menunjukkan pertarungan kompetitif yang akan datang, langsung, dan signifikan di pasar polipropilena Indonesia. Ekspansi kapasitas Polytama yang agresif, ditambah dengan dukungan negara, menunjukkan dorongan strategis untuk menggantikan Chandra Asri sebagai pemasok PP domestik terkemuka. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan pasokan domestik, berpotensi memengaruhi dinamika harga dan pangsa pasar.
V. Perusahaan Petrokimia Regional Utama yang Memengaruhi Lanskap Indonesia
SCG Chemicals (SCGC)
Profil Perusahaan dan Hubungan dengan Chandra Asri
SCG Chemicals (SCGC) adalah anak perusahaan petrokimia dari Siam Cement Group yang terdaftar di SET, sebuah konglomerat besar Thailand. SCGC adalah pemegang saham signifikan di Chandra Asri Group, dengan kepemilikan sebesar 30,57%.2 Keterlibatan ini menunjukkan hubungan strategis yang mendalam antara kedua entitas, melampaui persaingan pasar langsung. SCGC juga merupakan pemain besar di Asia Tenggara, dengan operasi yang luas dan kepemimpinan di berbagai segmen produk.
Fokus Produk dan Kapasitas
SCGC memiliki kapasitas produksi yang substansial untuk olefin dan poliolefin:
- Etilena: 2.100.000 ton/tahun 7
- Propilena: 1.300.000 ton/tahun 7
- HDPE: 980.000 ton/tahun 7
- MD/LLDPE: 140.000 ton/tahun 7
- LDPE: 150.000 ton/tahun 7
- Selain itu, SCGC memiliki kapasitas untuk berbagai produk hilir dan turunan lainnya, termasuk BD, MTBE & B1, ESBR, NBL, SSBR, MMA, dan PVC.7
- Proyek debottlenecking di Map Ta Phut Olefins Co (MOC) diharapkan meningkatkan kapasitas produksi olefin menjadi 2,05 juta ton per tahun dari 1,7 juta ton 26, menunjukkan investasi berkelanjutan dalam peningkatan kapasitas.
Gambaran Keuangan (2024)
- Pendapatan Penjualan: US$14,5 miliar (global).27
- EBITDA: US$1,53 miliar.27
- Laba setelah Pajak: US$180 juta (penurunan 76% YoY karena kinerja Long Son Petrochemicals).27
Perbandingan dengan Chandra Asri
SCGC adalah raksasa regional yang jauh lebih besar dalam hal kapasitas produksi olefin dan poliolefin dibandingkan Chandra Asri. Kapasitas etilena SCGC lebih dari dua kali lipat kapasitas Chandra Asri, dan kapasitas propilenanya hampir tiga kali lipat.7 Meskipun Chandra Asri adalah pemimpin pasar domestik di Indonesia, skala SCGC dan kepemilikannya yang signifikan di Chandra Asri menunjukkan bahwa SCGC adalah pemain yang setara atau bahkan lebih tinggi dalam hal pengaruh regional dan kapasitas produksi. Hubungan ini lebih bersifat kolaboratif dan strategis daripada persaingan langsung, karena SCGC kemungkinan memanfaatkan Chandra Asri untuk penetrasi pasar Indonesia. SCGC juga memiliki fokus yang kuat pada keberlanjutan dan ekonomi sirkular, dengan investasi dalam produksi plastik daur ulang.29
PTT Global Chemical (PTTGC)
Profil Perusahaan
PTT Global Chemical (PTTGC) adalah perusahaan petrokimia terkemuka di Thailand dan merupakan salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Asia berdasarkan total aset.30 Perusahaan ini memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi di seluruh rantai nilai petrokimia, dari hulu hingga hilir.
Fokus Produk dan Kapasitas
PTTGC memiliki kapasitas produksi yang luas di berbagai unit bisnisnya:
- Kilang dan Fasilitas Bersama: Kapasitas distilasi minyak mentah dalam barel/hari, dengan produk utama seperti LPG, Naphtha Ringan, Reformate, JET A1, DIESEL, dan FUEL OIL.31
- Aromatik: Kapasitas KTA untuk distilasi kondensat. Produk utama adalah Benzene, Paraxylene, Orthoxylene, dan Cyclohexane.31
- Olefin: Kapasitas KTA untuk Etilena/Propilena dan Butadiene/Butene-1. Produk utama adalah Etilena, Propilena, Butadiene, dan Butene-1.31
- Polimer: Kapasitas KTA untuk HDPE, LDPE, LLDPE, PP, PTA, PET, Polystyrene, dan PP Compound.31
- Kinerja Berbasis EO: Kapasitas KTA untuk Etilena Glikol dan Etanolamina.31
- Bahan Kimia Hijau: Kapasitas KTA untuk Methyl Ester, Gliserin, Asam Lemak, Alkohol Berlemak, Etoksilat, Oleokimia Khusus, dan Bioplastik.31
- Fenol: Kapasitas KTA untuk Fenol, Bisphenol A, dan Aseton.31
- Bahan dan Bahan Kimia Kinerja: Kapasitas KTA untuk Hexamethylene Diisocyanate (HDI), Acrylonitrile (AN), Methyl Methacrylate, Propylene Oxide, Polyether Polyols, Polymer Polyols, Premix Polyols, dan Resins Pelapis Industri.31
Gambaran Keuangan (per Maret 2025)
- Pendapatan 12 bulan terakhir (TTM): US$16,8 miliar.32
- Pendapatan (2023): US$17,3 miliar.33
- Total Aset: US$19,12 miliar.32
- Kapitalisasi Pasar: US$2,88 miliar (per Juli 2025).32
Perbandingan dengan Chandra Asri
PTTGC adalah salah satu pemain petrokimia terbesar di Asia, dengan skala operasi dan portofolio produk yang jauh lebih besar dan lebih terdiversifikasi dibandingkan Chandra Asri. Meskipun Chandra Asri adalah produsen terintegrasi terbesar di Indonesia, PTTGC beroperasi pada skala regional dan global yang jauh lebih besar, dengan kapasitas yang mencakup seluruh spektrum petrokimia. PTTGC adalah pemegang saham di AGC Vinythai 34, yang juga merupakan pemain penting di Indonesia melalui ASC, menunjukkan jaringan strategis yang luas. PTTGC dapat dianggap setara atau bahkan lebih tinggi dari Chandra Asri dalam hal skala global dan kemampuan produksi yang komprehensif, meskipun fokus geografis utamanya adalah Thailand. Kehadiran PTTGC dalam daftar 10 perusahaan petrokimia teratas di Asia berdasarkan total aset 30 menggarisbawahi statusnya sebagai pemain tingkat atas.
Thai Oil Group
Profil Perusahaan dan Hubungan dengan Chandra Asri
Thai Oil Group adalah salah satu kilang modern terkemuka di Asia Pasifik dengan kapasitas 275.000 barel per hari.6 Thai Oil adalah pemegang saham signifikan di Chandra Asri Group, dengan kepemilikan sebesar 15,00%.2 Ini menunjukkan hubungan strategis yang penting, di mana Thai Oil berfungsi sebagai pemasok bahan baku dan juga sebagai pemegang saham.
Fokus Produk dan Kapasitas Petrokimia
Thai Oil Group mengembangkan dan memperluas bisnisnya untuk menambah nilai pada produk minyak bumi dan petrokimia.6
- Thai Paraxylene Company Limited (TPX): Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Thai Oil Plc, terlibat dalam bisnis petrokimia hulu. Kapasitas produksinya meliputi:
- Paraxylene: 527.000 ton/tahun 6
- Mixed Xylene: 52.000 ton/tahun 6
- Benzene: 259.000 ton/tahun 6
- LABIX Company Limited: Produsen LAB terintegrasi pertama di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi LAB 120.000 ton/tahun.6
- Thai Oil juga mencatat kapasitas produksi Chandra Asri sebagai bagian dari portofolio investasinya, termasuk Etilena 900.000 ton/tahun dan Propilena 490.000 ton/tahun.6
Gambaran Keuangan (per Maret 2025)
- Pendapatan 12 bulan terakhir (TTM): US$12,8 miliar.35
- Pendapatan Penjualan Operasional (2024): 455.857 juta Baht.36
- Total Aset: US$11,85 miliar.35
- Kapitalisasi Pasar: US$1,84 miliar (per Juni 2025).35
Perbandingan dengan Chandra Asri
Thai Oil Group, meskipun berakar kuat sebagai perusahaan kilang, memiliki ekspansi signifikan ke dalam petrokimia, khususnya aromatik. Skala pendapatannya (US$12,8 miliar TTM) jauh melampaui Chandra Asri, menunjukkan skala operasional yang lebih besar secara keseluruhan. Kepemilikan sahamnya di Chandra Asri memperkuat posisinya sebagai pemain regional yang berpengaruh yang secara langsung terhubung dengan pasar Indonesia. Meskipun fokus produk inti mereka berbeda (Chandra Asri pada olefin/poliolefin, Thai Oil pada kilang/aromatik), skala keuangan Thai Oil dan perannya sebagai pemasok bahan baku serta pemegang saham strategis menjadikan perusahaan ini setara dalam hal pengaruh dan kehadiran regional.
VI. Kesimpulan
Analisis ini menunjukkan bahwa “setara” dengan Chandra Asri melibatkan spektrum yang lebih luas daripada sekadar produsen petrokimia dengan kapasitas yang sama. Chandra Asri adalah pemimpin domestik yang sangat terintegrasi dengan dukungan pemegang saham regional yang kuat dan status vital nasional. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang selevel dengannya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama: pemain domestik yang secara langsung menantang dominasi pasar Chandra Asri di segmen produk inti, dan raksasa regional yang, melalui skala, integrasi, atau kepemilikan saham strategis, secara signifikan memengaruhi lanskap petrokimia Indonesia dan Asia Tenggara.
Di Indonesia, PT Kilang Pertamina Internasional (melalui TPPI) dan PT Polytama Propindo muncul sebagai pesaing langsung yang signifikan. TPPI, dengan dukungan negara dan ambisi untuk menjadi produsen aromatik terbesar di Asia Tenggara, mewakili tantangan strategis terhadap dominasi Chandra Asri dalam hal kepentingan nasional dan skala proyek. Ekspansi agresif Polytama dalam produksi polipropilena secara langsung mengancam pangsa pasar Chandra Asri di segmen tersebut, menandakan pergeseran kompetitif yang intens di pasar domestik. PT Asahimas Chemical, meskipun fokus pada bahan kimia dasar yang berbeda (Klor-Alkali dan PVC), merupakan pemain terintegrasi yang dominan di segmennya, menunjukkan pentingnya spesialisasi dalam industri. PT Lotte Chemical Titan Nusantara adalah pesaing langsung dalam poliolefin, dengan kapasitas signifikan di Indonesia dan operasi regional yang luas.
Di tingkat regional, SCG Chemicals dan PTT Global Chemical adalah raksasa industri yang jauh lebih besar dalam hal kapasitas produksi dan pendapatan. Kepemilikan saham SCG Chemicals dan Thai Oil di Chandra Asri menunjukkan ekosistem regional yang saling terkait di mana persaingan dan kolaborasi berjalan seiring. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kemampuan untuk memengaruhi dinamika pasar melalui skala global mereka, investasi strategis, dan kemampuan untuk membentuk rantai pasokan regional.
Meskipun Chandra Asri menghadapi kerugian bersih jangka pendek pada FY2024 karena gangguan eksternal dan pemeliharaan terencana, peningkatan total asetnya menunjukkan investasi berkelanjutan dalam pertumbuhan dan infrastruktur. Ini mencerminkan strategi yang tangguh untuk mempertahankan kepemimpinan pasarnya di tengah tantangan. Lanskap kompetitif di Indonesia dan Asia Tenggara akan terus berkembang, didorong oleh permintaan domestik yang kuat, upaya pengurangan impor, dan investasi besar dalam kapasitas baru dan diversifikasi produk oleh pemain lokal dan regional.
Works cited
- Chandra Asri Group, accessed July 7, 2025, https://chandra-asri.com/en
- company overview – Chandra Asri, accessed July 7, 2025, https://webdev.chandra-asri.com/files/attachments/downloads
- Petrochemical Industry Outlook – PEFINDO, accessed July 7, 2025, https://www.pefindo.com/
- INEOS Aromatics reduces CO2 emissions and increases capacity with $70 million modernization of PTA facility in Merak, Indonesia, accessed July 7, 2025, https://www.ineos.com/news/shared-news/ineos-aromatics-reduces-co2-emissions-and-increases-capacity-with-$70-million-modernization-of-pta-facility-in-merak-indonesia/
- Petrochemical Market Size & Share | Industry Report, 2030 – Grand View Research, accessed July 7, 2025, https://www.grandviewresearch.com/industry-analysis/petrochemical-market
- Thaioil Group, accessed July 7, 2025, https://www.thaioilgroup.com/en/
- Major Products – SCG Chemicals, accessed July 7, 2025, https://www.scgchemicals.com/en/about-scgc/major-company/major-products
- NEWS RELEASE – IDX, accessed July 7, 2025, https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement
- Investors | Chandra Asri, accessed July 7, 2025, https://chandra-asri.com/en/investor
- Website KPI, accessed July 7, 2025, https://kpi.pertamina.com/
- Entity: TPPI – Portfolio Planning PLUS, accessed July 7, 2025, https://portfolio-pplus.com/EntityMains/Details/1613
- Pertamina’s TPPI kicks off $180m petrochemical plant expansion – PT. Pipa Mas Putih, accessed July 7, 2025, https://pipamas.com/2020/10/01/pertaminas-tppi-kicks-off-180m-petrochemical-plant-expansion/
- Pertamina’s TPPI kicks off $180m petrochemical plant expansion – The Jakarta Post, accessed July 7, 2025, https://www.thejakartapost.com/news/2020/09/28/pertaminas-tppi-kicks-off-180m-petrochemical-plant-expansion.html
- Olefins Market Size, share, Trends, Growth and Forecast 2030 – Zion Market Research, accessed July 7, 2025, https://www.zionmarketresearch.com/report/olefins-market
- PT. Asahimas Chemical – Home, accessed July 7, 2025, https://asc.co.id/
- AGC to Further Enhance Production Capacity of Vinyl Chloride Monomer in Indonesia, accessed July 7, 2025, https://www.agc-chemicals.com/160512en_news.pdf
- Lotte Chemical Indonesia: Economic Outlook Amid Major Expansion and Market Challenges – Portfolio Planning PLUS, accessed July 7, 2025, https://portfolio-pplus.com/Communicator/DetailsTechC?commID=3854
- www.lottechem.my, accessed July 7, 2025, https://www.lottechem.my/resource/img/public/Corp_Brochure_210122.pdf
- PT. Lotte Chemical Titan Tbk [FPNI] – IDNFinancials, accessed July 7, 2025, https://www.idnfinancials.com/fpni/pt-lotte-chemical-titan-tbk
- Malaysia’s Lotte Titan to reduce PE, PP production | Latest Market News – Argus Media, accessed July 7, 2025, https://www.argusmedia.com/ja/news-and-insights/latest-market-news/2310254-malaysia-s-lotte-titan-to-reduce-pe-pp-production
- LOTTE CHEMICAL TITAN, accessed July 7, 2025, https://www.lottechem.co.id/
- Lotte Chemical Titan 2025 Company Profile: Stock Performance & Earnings – PitchBook, accessed July 7, 2025, https://pitchbook.com/profiles/company/162762-76
- Products – PT Polytama Propindo, accessed July 7, 2025, https://polytama.co.id/products/
- Polytama-AR-2022-230502-v2.pdf, accessed July 7, 2025, https://polytama.co.id/wp-content/uploads/2023/05/Polytama-AR-2022-230502-v2.pdf
- Polytama to expand PP capacity | Latest Market News – Argus Media, accessed July 7, 2025, https://www.argusmedia.com/en/news-and-insights/latest-market-news/1975242-polytama-to-expand-pp-capacity
- SCG adds olefins capacity – Bangkok Post, accessed July 7, 2025, https://www.bangkokpost.com/business/general/2112167/scg-adds-olefins-capacity
- SCG reports $1.4 billion in sales revenue – Vietnam Investment Review – VIR, accessed July 7, 2025, https://vir.com.vn/scg-reports-14-billion-in-sales-revenue-122485.html
- Thai conglomerate SCG earns $1.4 billion in revenue from Vietnam – Tuoi tre news, accessed July 7, 2025, https://tuoitrenews.vn/thai-conglomerate-scg-earns-14-billion-in-revenue-from-vietnam-10384381.htm
- SCG Chemicals, accessed July 7, 2025, https://www.scgchemicals.com/en/
- stockviz.com, accessed July 7, 2025, https://stockviz.com/en
- PTT Global Chemical: Leading Global Chemical Company, accessed July 7, 2025, https://www.pttgcgroup.com/en
- PTT Global Chemical 2025 Company Profile: Stock Performance & Earnings – PitchBook, accessed July 7, 2025, https://pitchbook.com/profiles/company/60430-33
- PTT Global Chemical Public Co Ltd Company Profile – Overview – GlobalData, accessed July 7, 2025, https://www.globaldata.com/company-profile/ptt-global-chemical-public-co-ltd/
- Annual Report 2022 | AGC Vinythai, accessed July 7, 2025, https://agcvinythai.com/wp-content/uploads/2023/03/Annual-Report-2022-EN-Update.pdf
- Thai Oil 2025 Company Profile: Stock Performance & Earnings – PitchBook, accessed July 7, 2025, https://pitchbook.com/profiles/company/59604-85
- Financial Highlights | Thai Oil Public Company Limited (TOP), accessed July 7, 2025, https://investor.thaioilgroup.com/en/financial-information/financial-highlights

Maintenance, projects, and engineering professionals with more than 15 years experience working on power plants, oil and gas drilling, renewable energy, manufacturing, and chemical process plants industries.