TELAAH JURNAL TENTANG JARING MAKANAN DI EKOSISTEM PERAIRAN

TELAAH JURNAL TENTANG JARING MAKANAN DI EKOSISTEM PERAIRAN

JURNAL PERTAMA

Struktur Komunitas Plankton Keramba Jaring Apung Di Teluk Lampung

Komunitas perairan plankton merupakan struktur komunitas yang sangat penting sebagai mata rantai dalam jejaring makanan, baik secara primer maupun sekunder. Plankton adalah komponen paling penting dalam kehidupan akuatik yang berperan penting sebagai mata rantai paling awal dalam rantai makanan. Plankton menjadi dua yaitu plankton hewani disebut sebagai zooplankton dan plankton tumbuhan disebut sebagai fitoplankton. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur komunitas plankton diperairan keramba jaring apung (KJA). Keanekaragaman Fitoplankton yang paling tinggi ditemukan dari kelas Bacillariophyceae (9 genus). Bacillariophyceae paling banyak dijumpai di perairan laut karena kelas Bacillariophyceae lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada, kelas ini bersifat kosmopolitan serta mempunyai toleransi dan daya adaptasi yang tinggi. Struktur komunitas fitoplankton yang paling dominan adalah Skeletonema yang secara ekologis komunitas fitoplankton berperan sebagai produsen primer (menjadi dasar atau tropik paling dasar) dalam piramida rantai makanan ekosistem perairan. Sedangkan struktur komunitas zooplankton yang paling dominan adalah Nauplius sp., komunitas zooplankton berada pada tropik kedua (sebagai konsumen tingkat pertama). Zooplankton berperan sebagai konsumen pertama yang langsung memakan fitoplankton, selain itu zooplankton juga penghubung antara produsen dengan biota-biota lainnya. Hal ini sesuai dengan keberadaan Skeletonema yang merupakan pakan larva udang windu yang dimulai sejak Nauplius bermetamorfosa menjadi zoea. Adapun ditemukan peradator yang mempengaruhi pertumbuhan plankton yaitu ikan kerapu, ikan kakap, ikan kobia dan ikan bawal bintang.

JURNAL KEDUA

Diversitas Preifiton Pada Daun Lamun Enhalus acoroides di Perairan Karangsewu, Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat.

Lamun merupakan salah satu ekositem yang sangat penting bagi keberlangsungan biota laut. Selain menjadi salah satu produsen utama bagi jaring-jaring makanan, salah satu peranan lamun pada ekosistem laut yaitu sebagai tempat rumah perifiton. Perifiton merupakan kumpulan jasad renik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui komposisi jenis dan diversitas perifiton yang menempel pada daun lamun Enhalus acoroides, adapun metode yang digunakan adalah metode observasi dengan pengambilan datanya dilakukan menggunakan metode garis transek sepanjang 25 m dari bibir pantai yang dilakukan pada 3 stasiun. Hasil yang didapati bahwasannya dari ketiga stasiun tersebut kerapatan lamunnya termasuk kedalam kategori agak padat yang berkisar 75-175 ind/m. Sedangkan untuk komposisi jenis perifiton yang terbanyak  terdapat pada kelas Bacillariophyceae yaitu dengan jumlah 16 jenis perifiton. Sehingga kelas Bacillariophyceae ini yang mendominasi di perairan pada kawasan Karangsewu dengan komposisi 70%, sedangkan kelas yang memiliki tingkat komposisi terendah yaitu kelas Chlorophyceae dengan komposisi sebesar 4%. Adapun untuk tingkat diversitas perifitonnya termasuk kedalam kategori sedang, hal ini menunjukan tingkat keanekaragamannya cukup beragam dan memiliki kestabilan komunitas yang sedang, sedangkan untuk indeks dominasi perifitonnya hanya sebesar 0.26 yang termasuk kedalam kategori dominasi rendah. Hal ini dikarenakan kondisi substrat, serta kandungan bahan organik yang ada di dalam sedimen yang ditumbuhi lamunnya itu sendiri. Tentu hal ini sangat akan berpengaruh terhadap keberadaan ekosistem lamun sebagai produsen utama bagi biota laut yang ada di perairan.

JURNAL KETIGA

Identifikasi Makrozoobenthos Di Kanal Balai Riset Perikanan Perairan Umum Dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang

Bentos merupakan hewan-hewan yang mampu hidup dengan jumlah dan jenis nutrien yang terbatas sekaligus bersifat toleran. Bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro (makrozoobentos). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui genus dan kelimpahan makrozoobenthos di Aliran Kanal BRPPUPP Palembang. Sampel diperoleh dengan menggunakan metode purvosive random sampling dengan bahan utama Makrozoobenthos untuk mengetahui genus dan kelimpahan Makrozoobenthos. Makrozoobentos dikatakan sebagai organisme kunci dalam jaring makanan di ekosistem perairan karena makrozoobentos menyediakan “bahan makanan” bagi organisme lain. Makrozoobentos berperan merombak daun, ranting, bunga, kulit batang, dan akar tanaman (sebagai dekomposer). Kelimpahan tertinggi di dapatkan pada genus Dendronereis sp. dengan jumlah kelimpahan sebanyak 457 dan kelimpahan yang terendah didapatkan pada genus Bithynia sp. dan Aesbna larva dengan jumlah kelimpahan sebanyak 8. Kelimpahan makrozoobentos bergantung pada toleransi atau sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. Setiap komunitas memberikan respon terhadap perubahan kualitas habitat dengan cara penyesuaian diri pada struktur komunitas. Dalam lingkungan yang relatif stabil, komposisi dan kelimpahan makrozoobentos relatif tetap. Makrozoobentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus nutrien di dasar perairan. Di dalam suatu ekosistem perairan, makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi, Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos.

KESIMPULAN DARI KETIGA JURNAL

Secara keseluruhan, ketiga jurnal menunjukkan kompleksitas interaksi dalam jaring makanan ekosistem perairan. Jurnal pertama menggambarkan peran vital plankton, khususnya Bacillariophyceae dan Zooplankton seperti Nauplius sp., sebagai dasar rantai makanan dengan predasi dari ikan seperti kerapu, kakap, kobia, dan bawal bintang. Jurnal kedua menyoroti peran lamun Enhalus acoroides sebagai produsen utama dan rumah bagi perifiton, dengan Bacillariophyceae mendominasi. Diversitas perifiton pada daun lamun menciptakan keanekaragaman yang cukup beragam, yang memengaruhi stabilitas komunitas lamun. Jurnal ketiga fokus pada makrozoobenthos di Kanal BRPPUPP Palembang, yang menjadi organisme kunci dalam jaring makanan dan siklus nutrien. Genus Dendronereis sp. mendominasi dengan kelimpahan tinggi, sementara respons komunitas terhadap perubahan kualitas habitat menunjukkan keseimbangan relatif dalam lingkungan yang stabil. Ketiga jurnal ini menyoroti peranan penting dari tiap komponen di ekosistem perairan, yang setiap individunya memiliki peranan dalam jaring makanan dan tidak saling tumpang tindih dan terhubung pada suatu ekosistemdalam menjaga keseimbangan dan keberlanjutan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Maretta, G., D. Y. C. Nainggolan & A. Darmawan. (2023). Struktur Komunitas Plankton Keramba Jaring Apung Di Teluk Lampung. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains, 4(1), 39-43.

Ramadhan, R., A. Fatiqin & D. Apriyanti. (2020). Identifikasi Makrozoobenthos Di Kanal Balai Riset Perikanan Perairan Umum Dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan, 3(1), 428-431.

Razali, A. C., N. L. Watiniasih & A. P. W. K. Dewi. (2019). Diversitas Preifiton Pada Daun Lamun Enhalus acoroides di Perairan Karangsewu, Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat. Current Trends in Aquatic-Science, 2(2), 25-32.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *