SITI NUR FADILAH (3A)
2224220045
EKOLOGI UMUM
JURNAL 1
Identitas Jurnal
- Judul : “Keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di perairan ekosistem mangrove Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur”
- Jurnal : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia
- Website Jurnal : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKPI
- Volume jurnal : 1
- Nomor jurnal : 1
- Jumlah halaman : 35-43
- Tahun terbit : 2021
- Penulis : Nuraina Balqis, Sayyid Afdhal El Rahimi, dan Adrian Damora
Abstrak Jurnal
Memberikan gambaran singkat tentang temuan dan metode penelitian. Lalu membahas tentang keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di perairan mangrove Desa Rantau Panjang Kabupaten Aceh Timur. Pada bagian menyebutkan keberadaan delapan spesies fitoplankton dari lima kelas, dengan Bacillariophyceae sebagai kelas yang paling melimpah, khususnya di Stasiun 2. Hal ini juga menyoroti keanekaragaman sedang, keseragaman tinggi, dan rendahnya dominasi komunitas fitoplankton. Selain itu, abstrak secara singkat menyentuh parameter fisik dan kimia air, seperti suhu, pH, salinitas, dan kecerahan, serta kesesuaiannya untuk kelangsungan hidup fitoplankton.
Pendahuluan Jurnal
Memberikan informasi latar belakang mengenai keberadaan plankton, khususnya fitoplankton sebagai organisme produsen utama dalam jaring makanan perairan. Bagian ini juga memberikan informasi mengenai penggunaan indeks keseragaman dan indeks dominansi untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian, penjelasan mengenai parameter fisika dan kimia, perairan yang diukur sebelum pengambilan sampel fitoplankton.
Tujuan Jurnal
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai struktur komunitas plankton di ekosistem mangrove dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan fitoplankton, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan ekosistem mangrove dan konservasi sumber daya alam.
Metode dan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini mencakup teknik purposive sampling untuk menentukan stasiun pengambilan sampel. Pengambilan sampel plankton dilakukan menggunakan Plankton Net secara vertikal, diikuti dengan pengawetan sampel menggunakan alkohol 70% . Selain itu, parameter fisika-kimia perairan seperti suhu, salinitas, kecerahan, dan pH juga diukur di setiap stasiun di situ dengan tiga kali ulangan. Identifikasi fitoplankton dilakukan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x dan metode sensus. Analisis data penjelasan plankton dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan APHA (1989). Selain itu, jurnal ini juga menggunakan indeks keseragaman dan indeks dominansi untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Membahas tentang keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton pada ekosistem mangrove Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur. Bagian ini juga menyelidiki hubungan antara kelimpahan fitoplankton dan parameter fisikokimia perairan di Teluk Jakarta. Bagian ini menyajikan hasil keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton, serta parameter fisikokimia perairan, membahas implikasi temuan ini terhadap pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove, membahas implikasi keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton terhadap kesehatan ekosistem mangrove secara keseluruhan. Bagian ini juga membahas potensi dampak parameter fisikokimia terhadap distribusi dan kelimpahan fitoplankton.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton dipengaruhi oleh berbagai parameter fisikokimia perairan. Tingginya nilai indeks keseragaman menunjukkan adanya distribusi seimbang berbagai spesies fitoplankton, yang menunjukkan ekosistem yang sehat.
JURNAL 2
Identitas Jurnal
- Judul : “Kondisi Kelimpahan Dan Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat”
- Jurnal : Jurnal Perikanan
- Website Jurnal : http://doi.org/10.29303/jp.v13i2.504
- Volume jurnal : 13
- Nomor jurnal : 2
- Jumlah halaman : 387-395
- Tahun terbit : 2023
- Penulis : Damai Diniariwisan dan Thoy Batun Citra Rahmadani
Abstrak Jurnal
Membahas mengenai kondisi dan struktur komunitas fitoplankton di perairan Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat sebagai produsen utama dalam jaring-jaring makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi fitoplankton terdiri dari 2 divisi, yaitu Chrysophyta dan Pyrrophyta, dengan total perkiraan berkisar 4.267 – 8.213 Ind/L, yang menunjukkan kondisi oligotrofik. Selain itu, struktur komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa lokasi perairan Pantai Senggigi dalam keadaan stabil atau tidak muncul genus yang mendominasi. Studi fitoplankton di perairan Pantai Senggigi menunjukkan perairan oligotrofik dengan dominasi fitoplankton dari divisi Chrysophyta. Tidak ada genus yang dominan, dan struktur komunitas fitoplankton stabil. Kualitas udara di perairan tersebut juga sesuai untuk mendukung kehidupan fitoplankton.
Pendahuluan Jurnal
Berisi kondisi pemancaran dan struktur komunitas fitoplankton di perairan Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif pada bulan Oktober 2022. Selain itu, pendahuluan juga memberikan informasi tentang alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, seperti plannet, ember, termometer, refraktometer, DO meter, mikroskop, pipet tetes, kaca objek, dan kaca penutup. Parameter penelitian juga dijelaskan, termasuk perhitungan dan indeks keanekaragaman menggunakan rumus tertentu. Pendahuluan juga menjelaskan latar belakang mengenai pentingnya fitoplankton sebagai produsen primer dalam jaring makanan akuatik dan kelangsungannya sebagai parameter ekologi untuk menggambarkan kondisi perairan.
Tujuan Jurnal
Untuk menginformasikan mengenai kondisi dan struktur komunitas fitoplankton di perairan Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, dan juga bertujuan untuk mengetahui jenis dan komposisi struktur komunitas fitoplankton, termasuk pelaporan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi, yang dapat menjadi penentu status trofik perairan Pantai Senggigi.
Metode dan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif yang mempelajari objek tertentu pada lokasi, waktu, dan populasi yang terbatas, sehingga memberikan gambaran data tentang kondisi lokal dan hasilnya tidak berlaku atau tidak dapat digunakan di lokasi dan waktu yang lain. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain planktonet, ember ukuran 5 lt, termometer, refraktometer, DO meter, botol film, mikroskop, pipet tetes, kaca objek, dan kaca penutup. Selain itu, penelitian juga menggunakan indeks Shannon Wiener untuk mengukur keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi fitoplankton. Hasil perhitungan indeks Shannon Wiener menunjukkan nilai yang mewakili struktur komunitas fitoplankton dalam kategori stabil.
Hasil dan Pembahasan
Memberikan analisis menyeluruh mengenai kelimpahan dan Indeks Shannon-Winner Fitoplankton, serta pengukuran kualitas air. Kelimpahan fitoplankton di Pantai Senggigi menunjukkan kondisi oligotrofik, didominasi oleh divisi Chrysophyta, tidak ditemukan genus dominan spesifik. Nilai H’, E, dan D yang mewakili struktur masyarakat termasuk dalam kategori stabil. Nilai Indeks Shannon-Winner untuk keanekaragaman fitoplankton berkisar antara 1,59 hingga 1,80, menunjukkan struktur komunitas yang relatif stabil. Nilai kemerataan berkisar antara 0,86 hingga 0,90, dan dominasi berkisar antara 0,19 hingga 0,25, yang semakin mendukung struktur komunitas yang stabil.
Kesimpulan
Bagian kesimpulan jurnal memberikan ringkasan temuan yang membahas mengenai sifat oligotrofik perairan Pantai Senggigi yang mengindikasikan rendahnya kesuburan. Dominasi divisi Chrysophyta dalam komunitas fitoplankton tercatat tanpa ditemukan genus dominan spesifik. Nilai H’, E, dan D yang mewakili struktur komunitas masuk dalam kategori stabil yang menunjukkan struktur komunitas relatif stabil.
JURNAL 3
Identitas Jurnal
- Judul : “Kelimpahan dan Indeks Ekologi Jenis Plankton di Perairan Pulau Seurudong, Aceh Selatan”
- Jurnal : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
- Website Jurnal : https://doi.org/10.29244/HAJ.4.1.23
- Volume jurnal : 4
- Nomor jurnal : 1
- Jumlah halaman : 23-33
- Tahun terbit : 2023
- Penulis : Friyuanita Lubis, Eka Lisdayanti, dan Nurul Najmi
Abstrak Jurnal
Studi ini menemukan perbedaan dalam laporan fitoplankton dan zooplankton di berbagai stasiun. Komposisi fitoplankton dan zooplankton di perairan tersebut erat dengan ketersediaan sumber makanan bagi organisme akuatik. Hasil penelitian ini memberikan informasi penting bagi pengelolaan dan konservasi ekosistem akuatik. Selain itu, hasil studi juga menunjukkan bahwa fitoplankton terdiri dari kelas Bacillariophyceae dan Dinophyceae, dengan memaparkan yang menunjukkan kategori mesotrofik, sedangkan zooplankton menunjukkan kategori oligotrofik. Indeks keanekaragaman dan dominansi menunjukkan nilai yang berbeda-beda di setiap stasiun, dan kondisi lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, dan kecerahan juga mempengaruhi kondisi plankton di perairan tersebut.
Pendahuluan Jurnal
Memberikan gambaran umum mengenai indeks ekologi plankton di perairan Pulau Seurudong, Aceh Selatan. Pendahuluan memberikan konteks mengenai pentingnya memahami komposisi plankton dalam ekosistem akuatik dan dampaknya terhadap organisme akuatik lainnya. Selain itu, pendahuluan juga memberikan latar belakang mengenai metode penelitian yang digunakan, yaitu metode kuantitatif dan deskriptif, serta penggunaan indeks ekologi dalam menganalisis data.
Tujuan Jurnal
Untuk memperluas indeks ekologi plankton di perairan Pulau Seurudong, Aceh Selatan. Kajian ini bertujuan untuk memahami komposisi fitoplankton dan zooplankton di perairan tersebut serta memperoleh ketersediaan sumber makanan dengan jaring makanan bagi organisme akuatik.
Metode dan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini mencakup penggunaan metode kuantitatif dan deskriptif dalam pengambilan sampel plankton dan pengukuran parameter kualitas perairan. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel di tiga stasiun yang terbagi berdasarkan koordinat geografis. Alat yang digunakan meliputi plankton net, ember ukuran 10 liter, botol sampel, termometer, refraktometer, pH meter, sechi disk, lugol, akuades, lakban kertas, dan tissu. Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan penyaringan udara sebanyak 100 liter menggunakan plankton net, kemudian sampel didetailkan dan dibuka kembali menggunakan metode sensus dan mikroskop.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di perairan Pulau Seurudong, Aceh Selatan, termasuk dalam kategori kesuburan sedang (mesotrofik) dan kesuburan rendah (oligotrofik). Indeks ekologi fitoplankton dan zooplankton menunjukkan nilai keanekaragaman, dominansi, dan kemerataan yang berbeda-beda pada setiap stasiun. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan komposisi dan kelimpahan plankton pada lokasi berbeda di perairan Pulau Seurudong. Komposisi fitoplankton terdiri dari kelas Bacillariophyceae dan Dinophyceae, sedangkan zooplankton menunjukkan sifat oligotrofik. Indeks keanekaragaman dan dominasi bervariasi di seluruh stasiun, dan kondisi lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, dan kecerahan diketahui mempengaruhi kelimpahan plankton di perairan.
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini memberikan ringkasan temuan yang menyeluruh, menekankan sifat mesotrofik dan oligotrofik perairan di sekitar Pulau Seurudong, Aceh Selatan. Indeks ekologi fitoplankton dan zooplankton menunjukkan tingkat keanekaragaman, dominasi, dan kemerataan yang berbeda-beda di berbagai stasiun pengambilan sampel, yang menggambarkan perbedaan komposisi dan kelimpahan plankton di seluruh wilayah studi.
DAFTAR PUSTAKA
Balqis, N., Rahimi, S. A. E., & Damora, A. 2021. Keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di perairan ekosistem mangrove Desa rantau Panjang, Kecamatan rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia 1 (1), 35-43.
Diniariwisan, D., & Rahmadani, T. B. C. (2023). Kondisi Kelimpahan Dan Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Perikanan, 13(2), 387-395.
Lubis, F., Lisdayanti, E., & Najmi, N. (2023). Kelimpahan dan Indeks Ekologi Jenis Plankton di Perairan Pulau Seurudong, Aceh Selatan. Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management, 4(1), 23-33.